Kolaborasi Efisien, PEP Sangasanga dan Sangatta Lampaui Target Penjualan Gas Lewat Sinergi dengan PLN Tanjung Batu

Melalui Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) bersama PLN Tanjung Batu, gas dari Sangasanga Field dan Sangatta Field telah dioptimalkan menjadi sumber energi bernilai ekonomi. (Foto : istimewa).

Linikaltim.id. BALIKPAPAN. Dua lapangan gas andalan PT Pertamina EP (PEP), yakni Sangasanga Field dan Sangatta Field, berhasil mencatat capaian gemilang dalam komersialisasi lifting migas.

Melalui Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) bersama PLN Tanjung Batu, keduanya menyalurkan gas sebesar 8,019 MMSCFD, melampaui target penjualan bulan September 2025. Keberhasilan ini turut mendongkrak pendapatan rata-rata bulanan perusahaan hingga Rp3,9 miliar di atas komitmen target penjualan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Bacaan Lainnya


Capaian luar biasa ini menjadi bukti nyata efektivitas sinergi di lingkungan Subholding Upstream Pertamina Zona 9, yang membawahi PEP Sangasanga Field, PEP Sangatta Field, dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS).

Melalui Facility Sharing Agreement (FSA), proses pengaliran gas ke PLN Tanjung Batu dapat dilakukan lebih efisien tanpa perlu pembangunan pipa baru. Langkah ini bukan hanya menekan biaya investasi, tetapi juga mempercepat waktu penyaluran gas ke pelanggan strategis.

Manager Subsurface Development Area (SDA) 2 Zona 9, Ade Lukman, menyampaikan apresiasi atas kerja sama lintas entitas di Zona 9 yang mampu membuka peluang komersialisasi baru ini.

“Kerja keras dan kerja cerdas mengubah sesuatu yang awalnya dianggap tidak mungkin menjadi kenyataan. Terobosan ini menjadi inspirasi untuk terus optimis menghadapi tantangan pengelolaan sumur mature,” ujar Ade.

Tahun 2025 juga menjadi momentum penting bagi PEP Sangasanga Field dengan dimulainya komersialisasi gas dari Lapangan Anggana dan South Kutai Lama.

Sementara itu, PEP Sangatta Field melakukan langkah strategis dengan mengalihkan sebagian gas yang semula digunakan untuk operasional menjadi sumur gas sales, yang berkontribusi langsung terhadap peningkatan pasokan gas ke PLN Tanjung Batu.

Inovasi teknis turut menjadi kunci keberhasilan capaian ini. Pemasangan Booster Compressor Very Low Pressure (VLP)di wilayah Binangat berhasil mengoptimalkan aliran gas bertekanan rendah dari Lapangan Sambutan. Hasilnya, tingkat penjualan gas melampaui target hingga lebih dari 150 persen.

“Pemasangan VLP menjadi tonggak penting dalam menghidupkan kembali potensi sumur-sumur mature di wilayah kerja kami,” tambah Ade.

Sementara itu, Senior Manager Subsurface Development & Planning, Supriady, menilai keberhasilan ini tidak lepas dari penerapan strategi berkelanjutan dalam kegiatan pengeboran dan eksplorasi.

“Kami terus berinvestasi untuk membuka peluang baru, menambah cadangan gas, dan meningkatkan produksi demi keberlanjutan energi nasional,” ujarnya.

Sejak implementasi PJBG pada 2022, gas dari Sangasanga Field dan Sangatta Field telah dioptimalkan menjadi sumber energi bernilai ekonomi.

Sebelumnya, produksi gas digunakan untuk mendukung kebutuhan bahan bakar operasional di Lapangan Anggana dan Lapangan Semberah.

Kini, aliran gas tersebut menjadi tulang punggung pasokan energi bagi PLN Tanjung Batu sekaligus memperkuat portofolio bisnis hulu Pertamina.

Upaya komersialisasi gas ini bukan hanya meningkatkan efisiensi dan pendapatan perusahaan, tetapi juga memperkokoh ketahanan energi nasional sesuai visi Asta Cita pemerintah menuju swasembada energi.

Zona 9 yang berada di bawah PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sebagai Regional 3 Kalimantan, berkomitmen terus melanjutkan inovasi dan penerapan teknologi ramah lingkungan.

Melalui semangat #EnergiKalimantanUntukIndonesia, Pertamina terus menghadirkan energi yang selamat, efisien, andal, dan berkelanjutan bagi masa depan bangsa. (*)

Pos terkait