Linikaltim.id. SAMARINDA – Wakil Ketua DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis berkomitmen akan memperjuangkan layanan air bersih agar terealisasi untuk masyarakat di RT 31 dan 25 Jl Pangeran Untung Suropati Karang Asam Ulu. Air bersih dari PDAM kurang lancar dan belum sepenuhnya menyentuh di wilayah tersebut.
Keluhan air bersih disampaikan warga saat reses dan akan diperjuangkan Ananda. “Yang disampaikan warga, saat kegiatan reses. Itulah yang saya perjuangkan. Jadi, bukan saya saja yang mau tapi warga yang mau,” kata Ananda, Minggu lalu.
Ananda yang juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Kaltim menambahkan saat ini pihaknya sudah merealisasikan infrastruktur di pemukiman warga seperti fasilitas kebersihan lingkungan motor pengangkut sampah dan penerangan jalan umum. Kemudian, ke depan akan mendorong layanan air bersih untuk segera diatasi.
“Dari sisi infrastruktur, kita terus perjuangkan seperti jalan, drainase, jembatan dan next air bersih. Air bersih ini prioritas. Karena, dari titik-titik reses, banyak warga menginginkan air bersih,” katanya.
Ananda Emira Moeis bersama anggota DPRD Samarinda dari Fraksi PDI Perjuangan mengakui pihaknya sudah merencanakan hendak bertemu dengan Dirut PDAM terkait masalah ini. Namun, rencana itu tertunda dikarenakan adanya Pilkada serentak.
Adapun, untuk motor pengangkut sampah dalam waktu dekat, akan direalisasikan untuk diserahkan ke masing-masing Ketua RT. Diharapkan, fasilitas ini bisa membantu warga dalam menjaga kebersihan lingkungannya.
“Sebentar lagi, akan direalisasikan. Dikirimkan ke RT-RT. Karena, saya melihat hasil dari reses, banyak warga dan tokoh RT menginginkan barang tersebut (motor bak angkut sampah). Alhamdulillah, sebentar lagi direalisasikan hitungan hari,” jelas Ananda.
Sementara itu, Anggota DPRD Samarinda, Ronal SL menjelaskan pihaknya terus memperjuangkan air bersih bisa masuk ke setiap rumah warga di Karang Asam Ulu. Termasuk rumah-rumah warga yang berada di wilayah jalur hijau.
“Kita tidak putus-putus perjuangkan untuk layanan air bersih kepada warga. Dan, bahasa saya, minta keadilannya dan bagaimana kebijakan dari pemerintah kota,” katanya. (*)