Linikaktim.id. SAMARINDA. Hadirnya Garuda Indonesia dari dan ke Bandar Udara (Bandara) Aji Pangeran Tumenggung Pranoto(AAP) Samarinda menjadi kabar menggembirakan. Tapi di sisi lain, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Celni Pita Sari, juga menyoroti persoalan banjir yang mengganggu akses menuju bandara.
Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk memprioritaskan penanggulangan banjir di kawasan tersebut.
Menurutnya, prasarana yang baik akan percuma jika tidak diimbangi dengan lingkungan yang bebas dari risiko yang merugikan pihak bandara.
“Kami di DPRD bersama Pemkot sedang mengupayakan solusi agar permasalahan banjir yang menyebabkan lumpuhnya akses ke bandara bisa segera teratasi. Harapannya, tahun depan titik-titik rawan banjir di kawasan tersebut sudah bisa berkurang signifikan,” ujarnya, saat menghadiri acara penerbangan perdana Garuda Indonesia, pekan lalu.
Menurut Celni, keberadaan bandara sebagai simpul transportasi udara utama di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) harus didukung oleh infrastruktur darat yang memadai.
Banjir tidak hanya menyulitkan penumpang, tetapi juga menghambat konektivitas dan perkembangan ekonomi daerah. Apalagi bandara erat kaitannya dengan ketepatan waktu.
Kata Celni, upaya penanggulangan banjir sudah disusun Pemkot Samarinda. Baik itu perbaikan dan penyambungan sistem drainase, hingga rencana pembangunan kolam retensi di kawasan Pampang, Tanah Merah. Proyek ini ditujukan untuk mengurangi debit air permukaan dan mengendalikan luapan air saat hujan deras.
“Langkah-langkah tersebut diharapkan bisa menekan potensi banjir, khususnya di jalur menuju bandara. Sinergitas antara legislatif dan eksekutif menjadi kunci untuk menyelesaikan persoalan ini secara menyeluruh,” tegasnya.
Celni juga menegaskan bahwa penanggulangan banjir merupakan salah satu prioritas utama dalam program pemerintahan Wali Kota Andi Harun dan Wakil Wali Kota Saefuddin Zuhri. Menurutnya, penanganan banjir yang serius akan sangat berpengaruh terhadap citra dan kenyamanan Kota Samarinda sebagai salah satu kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN).
“Kami berharap semua elemen masyarakat ikut mendukung dan mengawasi pelaksanaan program ini, agar akses ke bandara dan wilayah lainnya tidak lagi terganggu saat hujan,” tutupnya. (adv/dprdsmr)