Linikaltim.id. SAMARINDA. Kebijakan efisiensi anggaran pada 2026 dipastikan tidak akan menghambat program unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.
Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya) akan tetap berjalan dan dipastikan aman dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2026.
“Probebaya kami pastikan aman di 2026. Karena program ini bagian dari belanja yang langsung menunjang kegiatan komunitas masyarakat. Ini bukan sekadar pembangunan fisik, tapi pembangunan sosial dan ekonomi warga,” kata Wali Kota Samarinda Andi Harun di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Kamis (23/10/2025).
Menurutnya, di tengah penurunan kapasitas fiskal akibat kebijakan efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pemerintah harus lebih selektif dalam mengatur alokasi anggaran.
Ada tiga sektor utama yang menjadi prioritas, yakni pelayanan dasar, pelayanan publik, dan belanja yang menunjang kegiatan ekonomi masyarakat.
Probebaya, kata Andi Harun, termasuk dalam kategori terakhir karena mampu mendorong perputaran ekonomi di tingkat akar rumput.
“Uang dari pembangunan Probebaya akan beredar di masyarakat. Dari situ kita harapkan muncul efek pengganda ekonomi yang bisa menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi Samarinda,” urainya.
Program Probebaya sendiri selama ini dikenal sebagai salah satu inovasi unggulan Pemkot Samarinda yang mengedepankan partisipasi masyarakat dalam pembangunan lingkungan.
Melalui Probebaya, masyarakat diberi ruang untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembangunan di tingkat RT dengan pendanaan yang disediakan oleh pemkot.
Dalam beberapa tahun terakhir, program ini terbukti efektif memperkuat solidaritas warga, memberdayakan komunitas lokal, serta memperbaiki sarana dan prasarana lingkungan. Karena itulah, meski menghadapi tekanan fiskal, Pemkot Samarinda tetap berkomitmen mempertahankan keberlangsungan program tersebut.
“Probebaya bukan sekadar proyek pembangunan, tapi investasi sosial yang menjaga dinamika ekonomi warga. Kalau roda ekonomi di tingkat bawah tetap berputar, maka ekonomi kota juga akan tetap hidup,” kata Andi Harun.
Pria yang sering di sapa AH ini juga menegaskan, langkah efisiensi yang diambil pemerintah tidak berarti memangkas program strategis yang berdampak langsung pada masyarakat. Justru, efisiensi dilakukan agar belanja publik lebih terarah dan memberi hasil nyata bagi warga Samarinda.
Selain Probebaya, sektor pendidikan dan kesehatan juga tetap menjadi prioritas utama.
“Kami ingin masyarakat tahu bahwa efisiensi bukan pengurangan semangat pembangunan. Justru ini cara kita memastikan setiap rupiah anggaran digunakan seefektif mungkin, dan Probebaya adalah contoh terbaiknya,” pungkasnya. (*)





