Linikaltim.id. SAMARINDA. Wali Kota Samarinda Andi Harun mengakui, penanganan banjir di Samarinda belum tuntas. Salah satu kendala terbesarnya adalah pembangunan tanggul Sungai Karang Mumus (SKM) yang masih terbentur pendanaan. Juga masalah sosial.
Untuk itu, pria yang akrab disapa AH itu
menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Samarinda yang masih terdampak banjir.
Hal ini disampaikannya saat konferensi pers di Balaikota Samarinda, Kamis (30/1/2025) sore.
“Kami, atas nama pemerintah kota, provinsi, dan Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS), menyampaikan permohonan maaf. Karena program penanganan banjir kita belum tuntas. Masih berkelanjutan dari tahun ke tahun,” ucapnya.
Andi Harun menjelaskan banjir di Samarinda Utara tengah akibat limpasan air Sungai Karang Mumus.
Meski begitu, banjir di Samarinda sudah berkurang signifikan dibanding tahun sebelumnya.
“Tahun 2022, luas area genangan banjir mencapai 482 hektare. Pada awal tahun 2025 ini, luas genangan banjir di Samarinda 314 hektare,” urainya.
AH menyebut penyelesaian pembangunan tanggul di sepanjang Sungai Karang Mumus sedang diupayakan.
Pemerintah juga mengatur perawatan sungai dengan pengangkatan rutin sedimen. Juga pemeliharaan saluran sungai yang harus konsisten. (*)