Celni Ingatkan Remaja Putri, Pernikahan Dini Tingkatkan Risiko Stunting

Celni Pita Sari - Wakil Ketua III DPRD

Linikaltim.id. SAMARINDA. Pernikahan dini di Samarinda diakui Celni Pita Sari, Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda masih menjadi isu serius.

Dia menyebut, prevalensi pernikahan dini di Samarinda mencapai 25 persen. Angka tersebut melebihi angka rata-rata nasional sebesar 24,4 persen pada tahun 2024. 

Bacaan Lainnya

DPRD Samarinda, kata Celni, telah menginisiasi Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pembangunan Ketahanan Keluarga.

“Langkah ini bertujuan untuk menekan angka pernikahan usia dini melalui edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat,” terangnya, baru-baru ini.

Celni mengingatkan, dampak terburuk dari pernikahan dini berkaitan erat dengan risiko stunting anak. Untuk itu, program-program pencegahan pernikahan dini seiring sejalan untuk memerangi stunting anak.

“Kurangnya pemahaman tentang kesehatan reproduksi berkontribusi terhadap tingginya angka pernikahan dini ini,” terang politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini.

Kata Celni, upaya pencegahan pernikahan dini sudah dilaksakanan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Samarinda.
Ada penerapan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil).

Dalam aplikasi ini ada berbagai penjelasan tentang kesehatan dan edukasi bagi calon pengantin.

Memungkinkan deteksi dini kondisi kesehatan sebelum pernikahan dan selama masa kehamilan. Elsimil diharapkan dapat mencegah kasus stunting di masa mendatang.

DPPKB Samarinda dinilai Celni juga aktif menyoosialisasikan dan megedukasi remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan bahaya pernikahan dini.

“Upaya kolaboratif antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat diharap dapat menekan angka pernikahan dini dan mencegah dampak negatifnya. Termasuk stunting, di Kota Samarinda,” tutupnya (adv)

Pos terkait