Desa Perjiwa Dorong Pembentukan BUMDes untuk Perkuat Kemandirian Petani dan Ketahanan Pangan

Petani di Desa Perjiwa saat panen padi

Linikaltim.id. TENGGARONG SEBERANG – Pemerintah Desa Perjiwa, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar), terus berkomitmen memperkuat sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi desa. Meski produktivitas pertanian masih stabil, petani setempat menghadapi tantangan klasik berupa ketersediaan pupuk dan perubahan iklim.

Kepala Desa Perjiwa, Erik Nur Wahyudi, mengungkapkan bahwa keberhasilan pertanian di wilayahnya tak lepas dari sinergi antara kelompok tani, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan Dinas Pertanian Kukar.

Bacaan Lainnya

“Kami selalu berupaya mencari solusi atas kendala pupuk ini, karena sangat bergantung pada permintaan yang diajukan oleh masyarakat,” ujarnya.

Erik menjelaskan bahwa lahan sawah di desanya mampu menghasilkan hingga 25 ton beras per musim panen dari tujuh hingga delapan kelompok tani aktif. Dengan kondisi cuaca mendukung, panen bisa dilakukan dua hingga tiga kali per tahun.

Meski demikian, ia menilai para petani perlu memperkuat kemandirian melalui wadah usaha bersama. Untuk itu, Pemerintah Desa Perjiwa tengah mempersiapkan pembentukan BUMDes agar petani dapat mengolah sekaligus memasarkan hasil panennya secara langsung.

“Tujuannya agar petani bisa memproduksi dan menjual beras secara langsung, tanpa bergantung pada pihak ketiga. Ini juga jadi upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani kami,” jelasnya.

Dari sisi regulasi, Kabid Penataan Administrasi Desa DPMD Kukar, Poino, menegaskan bahwa pembentukan BUMDes sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat terkait prioritas penggunaan dana desa.

“BUMDes juga berperan dalam upaya meningkatkan pendapatan desa melalui PADes,” ujarnya.

Ia menambahkan, sesuai Permendes Nomor 3 Tahun 2024 dan Kepmendes Nomor 2 Tahun 2025, minimal 20 persen dana desa dapat dialokasikan untuk program ketahanan pangan, termasuk penyertaan modal ke BUMDes.

“Dengan mekanisme ini, BUMDes dapat melaksanakan berbagai kegiatan yang mendukung peningkatan atau pemeliharaan ketahanan pangan di desa masing-masing,” tutupnya. (Adv/DPMD Kukar)