Linikaltim.Id. SAMARINDA. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman (Unmul) Muhammad Rezky Nur Ilman mengkritisi pihak kampus. Menurutnya, banjir yabg selalu dialami FKIP perlu segera diatasi.
Ia mendesak agar Dekanat FKIP Unmul tidak hanya berfokus pada rencana jangka panjang, tetapi juga memperkuat aksi nyata dalam waktu dekat.
“Kami mengapresiasi niat relokasi, tapi mahasiswa membutuhkan solusi cepat. Drainase darurat, jalur evakuasi, dan kejelasan sistem kuliah saat banjir harus segera dibenahi,” tegasnya, baru-baru ini.
Ilman juga menyoroti perlunya keterlibatan mahasiswa dalam penyusunan kebijakan darurat.
“BEM FKIP siap berkolaborasi dalam menyusun protokol kebencanaan dan skema kuliah alternatif. Tapi kami juga berharap komunikasi dengan pimpinan fakultas lebih terbuka dan cepat merespons,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa banjir bukan lagi kejadian baru, melainkan ancaman rutin yang perlu diantisipasi secara serius.
Ketua BEM FKIP juga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda turut memberikan solusi.
“Kami juga minta kepada pemerintah kota Samarinda untuk segera memberikan solusi, rekonstruksi pasca bencana dan langkah strategis untuk memberantas bencana banjir di Kota Samarinda bukan hanya imbauan,” tegasnya.
Harapan besar tertumpu pada relokasi tahun 2027. Namun, Rezky berharap sebelum saat itu tiba, langkah-langkah konkret dan jangka pendek tetap harus dikedepankan.
Dekan FKIP Unmul Susilo menyebut alokasi anggaran Rp379 miliar dalam program pembangunan FKIP Unmul.
Katanya, wilayah kampus di Gunung Kelua bakal jadi lahan serapab. Rencananya, kampus akan memindahkan seluruh aktivitas FKIP ke Kampus FKIP di Jalan Banggeris. Namun rencana ini baru akan terealisasi pada tahun 2027 nanti. (*)