Linikaltim.id. SAMARINDA. Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan sekolah unggulan Samarinda akan menggunakan kurikulum bilingual. Belajar mengajar akan berstandar internasional.
Andi Harus optimistis tentang sekolah ini. Dia mengatakan, gaji guru di sekolah unggulan ini akan lebih makmur dari sekolah-sekolah lain di Samarinda. Bahkan, Andi Harun menyebut nominal upah guru akan mencapai Rp 12 juta per bulan. Sebab guru-guru yang direkrut adalah yang memiliki kemampuan terbaik.
“Kalau guru-guru itu unggul, memiliki kelebihan keunggulan tertentu, ya, enggak bisa digaji dengan standar gaji normal,” kata Andi Harun diwawancarai usai Rapat Paripurna di Kantor DPRD Samarinda pada Rabu (23/4/2025).
Andi Harun berharap guru akan memberikan kemampuan terbaiknya. Yaitu fokus mendidik anak-anak untuk menjadi siswa-siswa yang memiliki keunggulan. Apalagi sekolah bilingual dan memakai dua kurikulum. Yakni kurikulum Indonesia dan Cambridge kurikulum.
Pria yang lumrah dengan inisial AH ini juga mengatakan dan menjamin bahwa rekrutmen guru di sekolah unggulan akan dilakukan dengan sangat ketat.
Yayasan Mentari disebutnya telah berpengalaman dalam hal rekrutmen guru untuk sekolah-sekolah berstandar internasional. Yayasan akan menjadi partner dan mitra dalam proses rekrutmen ini.
Proses rekrutmen ini, bebernya, akan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Sehingga semua calon guru akan diseleksi berdasarkan kemampuan dan kualifikasinya.
“Walikota sekalipun tidak memiliki sedikitpun privilege untuk menentukan apapun terhadap rekrutmen ini,” katanya.
Andi Harun juga mempersilakan wartawan memeriksa. Dia sebut, jika ada indikasi laporkan saja. Tidak harus laporkan wali kota, kalau perlu laporkan langsung ke aparat penegak hukum.
Dia mengajak masyarakat untuk turut mengamati pembangunan sekolah ini. Dengan memulai dan mengajak masyarakat mendukung sistem rekrutmen. “Kita seleksi, benar-benar zero KKN, apa gunanya kita bangun sekolah unggulan udah mahal mahal? Tapi kemudian pelaksanaan sekolahnya tidak berkualitas ya, kan capek,” ujarnya.
Sampai saat ini, ungkapnya, sudah ada 400 pendaftar dari berbagai wilayah di Indonesia yang ingin menjadi guru di sekolah unggulan ini.
Andi Harun belum dapat memastikan biaya masuk sekolah unggulan ini. Namun, diharapkan biaya masuk ini dapat seringan mungkin atau bahkan gratis. Sehingga semua siswa dapat memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. (*)