IKN, Pemprov Kaltim dan Kaltara Berkomitmen Menjaga Bahasa Indonesia

Mempelajari banyak bahasa penting, namun tidak melupakan bahasa ibu ; Indonesia. (Ilustrasi by Canva).

Linikaltim.id. SAMARINDA. Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu di Ibu Kota Nusantara (IKN) diharap tidak bergeser statusnya. Meski dirancang sebagai kota yang canggih berbasis ramah lingkungan namun penggunaan bahasa Indonesia tetap yang utama.

Untuk itu tiga tokoh penting menyampaikan komitmennya dalam mendukung pelaksanaan pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia.

Bacaan Lainnya

Mereka adalah Halimuddin sebagai Deputi Sosial Budaya dan Pembudayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). Rudi Mas’ud, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim). Dan Zainal Arifin Paliwang sebagai Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara).

Ketiganya sepakat tentang pentingnya menjaga martabat bahasa Indonesia di ruang publik dan dalam dokumen resmi pemerintahan.

Halimuddin menyatakan, otorita IKN berkomitmen tinggi untuk menegakkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di seluruh wilayah IKN.

Dalam praktiknya, Halmuddin mengatakan, otorita akan mengawasi penggunaan bahasa Indonesia di berbagai media publik. Papan informasi. Serta penggunaan dalam bentuk komunikasi resmi lainnya di lingkungan IKN.

“Berkomitmen untuk melaksanakan pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia. Baik di ruang-ruang publik atau lanskap di wilayah IKN maupun dalam dukungan resmi di lingkungan IKN,” kata Halimuddin.

Sementara itu, Rudy Mas’ud juga ikut bersuara. Dia menyebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim akan menekankan tentang pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia secara konsisten. Kata dia, ini merupakan bagian dari upaya pelestarian budaya nasional.

Sedangkan Zainal menyampaikan pesan penuh semangat dalam menegakkan penggunaan bahasa Indonesia di wilayahnya. Dia menyebut, pentingnya berbahasa Indonesia di tengah kemajemukan budaya dan bahasa daerah yang ada.

Ketiga tokoh tersebut sepakat bahwa bahasa Indonesia bukan hanya sebagai alat komunikasi. Tetapi juga simbol persatuan bangsa. Oleh karena itu, mereka mengimbau seluruh masyarakat untuk bangga, mahir, dan terus maju bersama bahasa Indonesia. Khususnya dalam era pembangunan IKN sebagai pusat peradaban baru bangsa. (*)

Pos terkait