Linikaltim.id. SAMARINDA. Pemblokiran dana pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) memicu berbagai spekulasi pesimistis publik. Banyak yang menduga pembangunan IKN di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) bakal berujung mangkrak.
Pihak istana sudah buka suara perkara blokir memblokir ini. Kata Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Hasbi ; dananya ada, hanya belum dibuka.
Onesimus Patiung, Direktur Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana IKN menyebut, proyek IKN tidak hanya bergantung dengan anggaran pemerintah
Dia mengingatkan, ada investasi dari pihak swasta. “Investasi ini kan tetap jalan, tuh lihat tuh (Rumah Sakit) Hermina, (Bank) Mayapada, Swiss-bel hotel, dan Hotel Kubika. Itu investasi, bukan APBN, tetap Jalan,” ujarnya di Warkop Bagios, Samarinda. Usai menghadiri Diskusi Publik : Kisah Suram Gemerlap Pembangunan IKN Sabtu (08/2/2025).
Dia menyebut persentase investor dan pemerintah adalah 80 : 20. Yang mana 80 persen jalannya progres IKN ini dari para investor.
Onesimus mengatakan, komitmen Presiden RI Prabowo Subianto jelas. Kucuran Rp 48 triliun untuk 5 tahun, dengan target paling lambat 2028 berkantor IKN.
Jika pemenuhan tiga elemen kenegaraan meliputi eksekutif, legislatif, yudikatif tuntas, maka semua bisa berkantor di IKN. Untuk eksekutif, sejauh ini istana presiden sudah terbangun. Sementara yang lain sedang progres.
Meski anggaran pembangunan ditahan, Onesimus menyebut, anggaran operasional masih ada. Semua masih bekerja untuk jalannya pembangunan IKN.
Terbaru, Australia berinvestasi dengan membangun sekolah internasional, sudah di ground breaking ke-8.
Bahkan Onesimus menyebut, ada perhelatan pada 13-14 Februai mendatang. Yaitu Nusantara International Partnership Visit.
Menurutnya, para duta besar negara dan badan keuangan dunia akan berkunjung. Dia optimistis, ada investasi baru setelah melihat pembangunan IKN lebih dekat. (*)