Reses DPRD Kaltim Jadi Ajang Curhat Warga Samarinda Soal Gas 3 Kg Langka

Ananda Emira Moeis saat reses DPRD Kaltim untuk menyerap aspirasi warga di Kelurahan Lempake Samarinda (foto: Amin/linikaltim.id)

Linikaltim.id, SAMARINDA – Keluhan warga kota Samarinda terkait harga dan pasokan tabung gas elpiji 3 kilo untuk memasak, langsung tumpah saat reses Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) berlangsung di RT 36 Kelurahan Lempake pada 5 November 2024 lalu.

Harga gas elpiji 3 kilo kerap melonjak hingga Rp 40ribu, yang normalnya di pasaran Rp 28ribu.  Ditambah lagi, kelangkaan tabung gas membuat warga panik. Usaha kecil warungan pun terancam sendat operasionalnya.

Bacaan Lainnya

Ananda Emira Moeis, yang baru saja menjadi Wakil Ketua DPRD Kaltim pun tak bisa mengelak dari keluhan warga yang menyoal Pertamina.

“Hari ini (reses) saya banyak silaturahmi warga, karena sudah lama tak berjumpa dengan warga Lempake,” katanya.

Soal tabung gas, ini dijadikan Ananda, sebuah laporan yang ditindaklanjutinya. Dia akan mendorong DPRD kota Samarinda di Komisi II untuk gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Pertamina.

“Membahas tabung gas, kenapa ya banyak sekali masyarakat mengalami masalah ini? Ternyata, ini terjadi dimana-mana. Dan penyelesaiannya harus komperhensif dari pemerintah provinsi hingga kota bahkan sampai pusat,” ujar Ananda.

Warga Lempake juga menyampaikan masalah infrastruktur. Nanda pun menegaskan, ini juga perlu dibahas bersama pemerintah dan DPRD kota.

Dikarenakan, sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) 21/2024, subsidi harga dan fasilitas pangan pokok harus terkendali.

“Di reses itu, aspirasi warga itu minta jalan kecil pendek, drainase kecil. Sehingga pengerjaannya harus kerjasama dengan pemerintah kota,” kata Ananda.

Sebelumnya, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini gelar reses di Jalan Jenderal Sudirman, Samarinda tepatnya di Gang 4, RT 7.

Dari reses itu, warga menyoroti buruknya sistem drainase sebagai penyebab banjir didaerah tersebut. Saluran air tak mampu menahan limpahan aliran

Kemudian persoalan fasilitas sekolah, khususnya kondisi toilet di SMA swasta WR Supratman Samarinda yang memprihatinkan. Kurang layak pakai dan kerap mengganggu kenyamanan siswa.

Ananda Emira Moeis saat reses DPRD Kaltim di Jalan Jenderal Sudirman, Samarinda

Penting perbaikan di titik-titik rawan banjir sebagai langkah preventif.

“Drainase di sini perlu diperbesar agar bisa menampung lebih banyak air dan mengurangi risiko banjir,” tegasnya.

Soal sekolah yang kurang layak dan kerap mengganggu kenyamanan siswa, bagi Ananda, masalah ini bukanlah hal sepele.

“Fasilitas dasar seperti toilet sangat penting bagi kesehatan dan kenyamanan siswa. Pemerintah harus memberi perhatian,” ujarnya.

Nanda akan mengawal aspirasi warga ini hingga mencapai meja-meja pengambil keputusan. Ia berharap, reses ini menjadi jembatan efektif antara warga dan pemerintah, demi perbaikan nyata di lapangan.

Aspirasi warga Samarinda hari itu menjadi secuil gambaran tantangan yang dihadapi para legislatif, yang Nanda yakini layak diperjuangkan hingga tuntas.

“Kegiatan ini adalah kesempatan bagi kami untuk mendengarkan langsung suara masyarakat, agar bisa menjadi masukan dalam kebijakan,” ujarnya. (adv/dprdkaltim/min) 

Pos terkait