Linikaltim.id. SAMARINDA. Samarinda menunjukkan tren positif di 5 tahun terakhir. Perjalanan panjang, Samarinda sempat jadi kota amburadul tahun-tahun sebelumnya. Proyek mangkrak, jalanan berdebu, parkir liar merajalela, dan 1001 kesemerawutannya.
Pada Selasa (21/1/2025) Samarinda tepat berusia 357 tahun, sementara kepemerintahannya masuk di usia 65 tahun.
Walikota Samarinda Andi Harun mengakui, masih ada tantangan besar yang dihadapi untuk Samarinda. Dia menyebut, banyak pekerjaan rumah (PR) di sektor pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan rakyat.
Tapi dia optimistis bisa membawa Samarinda menjadi kota metropolitan. “Namun tetap memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan,” terang Wali Kota Andi Harun dalam pidatonya di Upacara Hari Jadi Kota Samarinda, Selasa (21/1/025).
Dia memastikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda fokus dengan kinerja pelayanan publik yang prima dan mengoptimalkan pendapatan daerah secara paralel. Sehingga Samarinda menjadi kota maju.
Bicara soal pendapatan daerah, Andi Harun menyebut, pertumbuhan ekonomi Samarinda mencapai 8,64% pada triwulan III 2024, melebihi rata-rata nasional.
Bahkan Pemkot Samarinda menerima penghargaan sebagai Kota Terbaik Kategori Kinerja Total Fiskal Sedang dari Kementerian Dalam Negeri pada Desember 2024.
Andi Harun mengatakan, Samarinda merupakan miniatur Kalimantan Timur (Kaltim). Mengigat statusnya sebagai ibu kota provinsi. Maka kota ini berperan sebagai ‘jendela’ provinsi .
Semua sektor di Samarinda menjadi barometer provinsi.
Jika pada dekade 1960-an, Samarinda dikenal sebagai pusat ‘emas hijau’ karena kekayaan alamnya, maka saat ini Samarinda telah berkembang menjadi ikon episentrum perekonomian baru di Pulau Kalimantan.
Dengan tema Samarinda Maju untuk Kota Peradaban, Pemkot Samarinda berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. (*)