Linikaltim.id. SAMARINDA. Makan siang bersama di Masjid Shirathal Mustaqiem di Jalan Pangeran Bendahara, Samarinda Seberang, menjadi agenda rutin tahunan peringatan Hari Jadi Kota Samarinda. Tepatnya, sejak 5 tahun terakhir ini.
Tak ubahnya seperti rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-357 Kota Samarinda pada Jumat (24/1/2025) siang, kemarin.
Masjid yang diperkirakan berdiri pada 1881 itu dipenuhi jamaah. Kali kemarin, diisi para pejabat Samarinda yang hadir di masjid itu. Sebagai akhir bagian napak tilas terbentuknya kota Samarinda.
Setelah sedari pagi berziarah ke Taman Makam Pahlawan dan ke makam La Mohang Daeng Mangkona. Rombongan Pemkot Samarinda dan instansi terkait menyelesaikan perjalanan di Masjid Shirathal Mustaqiem.
Usai menuntaskan salat Jumat, panitia masjid menyorongkan menu makan siang. Semua yang dipersilakan santap siang di masjid.
“Tradisi ini sudah berlangsung selama beberapa tahun dan menjadi agenda tahunan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat,” ujar Ishak Ismail, pengurus Masjid Shirathal Mustaqiem ditemui usai makan siang.
Makanan ini disajikan di nampan, kemudian dihidangkan ke seluruh pengunjung. Kali ini nampan berisi nasi, ikan asin, sayur lodeh, udang asam manis, oseng terong, sambal dan buah-buahan.
“Makanan disajikan dalam bentuk pakik atau lesehan. Jadi tidak prasmanan, tapi dihidangkan. Dari dulu memang adatnya seperti ini,” terang Ishak Ismail.
Ishak mengatakan, acara ini kini ditunggu-tunggu masyakarat. Makan bersama yang mana membaur antara masyarakat dan pejabat membuat perayaan HUT kota Samarinda terasa meriah.
Kegiatan ini diharap mampu mempereratkan silaturahmi warga. Juga melestarikan budaya gotong royong masyarakat Samarinda.
Ishak Ismail berharap acara ini dapat terus berlangsung dan menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Samarinda.
Makan bersama seperti ini juga ada saat Ramadan. Sebulan penuh, Masjid Shirathal Mustaqiem biasanya menyediakan menu berbuka yang disebut : bubur pecca, yang disajikan bersama teh panas. Anggarannya disokong dari swadaya masyarakat dan donatur besar sekitar masjid. (*)