Linikaltim.id. SAMARINDA. Kritik tajam kembali dialamatkan kepada Pertamina. Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Abdul Rohim, menyebut Pertamina ingkar janji. Soal program bengkel gratis yang sebelumnya dijanjikan untuk masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim).
Menurut Rohim, janji itu bukan sekadar wacana. Sebab sudah dituangkan dalam kesepakatan resmi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD. Namun sampai sekarang, realisasinya nihil.
“Sudah ada RDP, sudah hitam di atas putih. Tapi tidak dijalankan. Itu sudah bisa disebut janji palsu,” kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu di Kantor DPRD Samarinda pada Jumat (20/6/2025).
Tak hanya bengkel gratis, Rohim juga menyentil kinerja Pertamina dalam mengelola distribusi BBM dan gas elpiji. Ia menilai perusahaan plat merah itu menjadi biang dari kekacauan pasokan dan meroketnya harga gas subsidi di lapangan.
Sebagai contoh, gas Liquid Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg) yang seharusnya dijual sekitar Rp18 ribu per tabung, di lapangan bisa tembus hingga Rp70-80 ribu.
Bagi Rohim, ini bukan semata soal kelangkaan, tapi akibat lemahnya pengawasan dan distribusi yang tidak beres.
“Distribusi BBM dan gas sepenuhnya di tangan mereka. Pemerintah daerah hanya bantu teknis. Tapi masalahnya selalu berulang artinya memang tidak ada keseriusan menyelesaikan,” ujarnya.
Ia bahkan menduga ada permainan oknum dalam rantai distribusi. Namun sayangnya dibiarkan begitu saja oleh Pertamina tanpa tindakan tegas. (adv/her)
