Linikaltim.id. SAMARINDA. Tragedi yang ditakutkan warga sekitar Bendungan Benanga menjadi kenyataan pada Senin (27/10) sore.
Senja di Bendungan Benanga, Kelurahan Lempake, Kota Samarinda menjadi suasana tegang dan memilukan.
Dua bocah laki-laki dilaporkan tenggelam saat mandi di bendungan tersebut.
Satu berinisial R (12 tahun) warga Perumahan Bengkuring dan W warga Jalan Padat Karya. Yang mana cukup jauh dari bendungan.
Hingga malam hari, baru satu korban berinisial R yang ditemukan tewas. Sementara W masih dalam pencarian tim SAR.
Koordinator Tim SAR Samarinda, Mardi Sianturi, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan sekitar pukul 16.00 WITA dari saksi mata yang melihat langsung kejadian.
Menurut keterangan saksi, awalnya ada lima anak yang bermain di tepi bendungan. Korban R (12) tiba-tiba melompat ke sungai untuk mandi, namun karena tidak bisa berenang, ia tenggelam terseret arus.
Melihat rekannya kesulitan, W berinisiatif menolong, namun nasib nahas justru menimpanya. Arus yang deras membuat keduanya hanyut bersama. Warga yang melihat kejadian itu berusaha menolong dengan berenang dan mencari di sekitar lokasi, namun tak berhasil menemukan keduanya.
“Korban pertama, R, akhirnya ditemukan sekitar 600 meter dari titik awal kejadian oleh warga yang melakukan pencarian manual tanpa alat bantu. Setelah itu baru kami datang ke lokasi untuk melakukan upaya pencarian lanjutan terhadap korban kedua menggunakan perahu karet,” kata Mardi Sianturi di lokasi kejadian.
Tim SAR tiba di lokasi setelah jenazah R berhasil dievakuasi ke tepi sungai. Begitu tiba, tim langsung melakukan penyisiran dengan perahu karet sejauh sekitar satu kilometer ke arah hilir sungai. Namun, kondisi arus yang cukup deras dan minim pencahayaan membuat pencarian dilakukan dengan sangat hati-hati.
“Kami prioritaskan keselamatan anggota. Jika situasi tidak memungkinkan, pencarian akan kami hentikan sementara dan dilanjutkan besok pagi,” ujarnya.
DETIK PENYELAMATAN
Salah satu warga yang akrab disapa Om Mariaman, menceritakan detik-detik pertolongan.
“Waktu itu kami sudah berjaga di pinggir. Tiba-tiba ada yang teriak, saya lihat ada yang mengapung, langsung saya lompat. Saya buka baju biar ringan, berenang cepat ke arah korban. Untungnya bisa saya tarik ke atas sebelum hanyut lagi,” ujarnya.
Menurut Mariaman, arus sungai di Bendungan Benanga memang sangat kuat, terlebih setelah beberapa hari diguyur hujan deras.
“Airnya deras sekali, apalagi sekarang musim hujan. Anak-anak harus dijaga, jangan dibiarkan main di sungai. Kalau bukan warga sekitar, sebaiknya jangan mandi di sini,” pesannya.
Hingga malam, Tim SAR bersama warga masih terus melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai. Pihak SAR berharap korban kedua W segera ditemukan agar keluarga mendapatkan kepastian.
“Kami mohon doa dan dukungan dari masyarakat. Semoga korban segera ditemukan,” pungkas Mardi. (*)






